
Ayam Arok merupakan ayam kampung unggul hasil inovasi dari Jago Ternak (PT. Jago Ternak Unggas) yang berpusat di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Jago Ternak sendiri merupakan sebuah perusahaan yang berfokus pada industri peternakan ayam kampung berbasis teknologi pertama di Indonesia.
Ayam Arok ini memiliki standar diatas rata-rata ayam kampung pada umumnya, sehingga bisa menjadi ladang penghasilan yang baik bagi masyarakat dan sangat layak untuk dikembangkan oleh peternakan rakyat. Nilai jualnya yang relatif lebih tinggi dari ayam ras atau broiler. Ayam Arok merupakan jenis ayam kampung dwifungsi (dwiguna) baik sebagai ayam kampung pedaging maupun ayam kampung petelur unggul. Ayam Arok dapat memproduksi telur lebih baik dibandingkan ayam kampung biasa, dengan produksi telur mencapai 270 butir/ekor/tahun, ukuran telur yang lebih besar dan stabil antara 45 - 65 gram/butir, serta hen-day Ayam Arok mencapai 75%. Umur ayam Arok masa awal bertelur adalah 18 - 20 minggu dengan sifat mengeram kurang dari 5%.
Sementara dari segi Pedaging, pada umur 8 minggu bobot Ayam Arok jantan sudah mencapai 1.0 - 1,2 kg up, sedangkan Ayam Arok betina mencapai 0.9 - 1 kg up, sehingga masa potongnya hanya 60 hari (2 Bulan).
Indukan Ayam Arok hanya membutuhkan konsumsi pakan kurang lebih 90 gram/ekor/harinya, artinya dari segi konsumsi pakan ayam jenis ini sangat irit dan efisien.
Ayam Arok merupakan jenis ayam kampung seleksi unggul yang didominasi kaki berwarna kuning bersih, berbulu tipis, postur tegap dan tinggi serta memiliki corak warna yang beragam layaknya ayam kampung pada umumnya.
Tentunya keberadaan varian Ayam Arok ini selain menambah keanekaragaman hayati di Indonesia juga diharapkan akan membawa kesejahteraan bagi para peternaknya dan mampu meningkatkan taraf ekonomi bagi masyarakat secara luas.